syarat dan rukun puasa

Rukun – rukun dan Syarat – syarat Sah Puasa

Banyak umat Muslim menjalani puasa setiap Ramadan, tapi tidak semua memahami apa saja rukun dan syarat sah puasa. Padahal, ibadah tidak sah jika salah satu rukunnya tidak terpenuhi. Puasa yang benar adalah yang dikerjakan sesuai tuntunan syariat Islam.

Mengetahui rukun dan syarat puasa membuat kita lebih yakin bahwa ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah SWT dan mendatangkan pahala maksimal.

bukhari muslim

Apa Saja Rukun Puasa?

Rukun puasa adalah bagian-bagian utama yang wajib ada agar puasa dianggap sah menurut syariat. Tanpa salah satu dari rukun ini, puasa menjadi batal atau tidak sah.

  1. Niat Berpuasa
  • Niat adalah syarat utama dan harus dilakukan sebelum fajar.
  • Tidak perlu diucapkan, cukup dalam hati.
  • Untuk puasa Ramadan, dianjurkan niat setiap malam.
  1. Contoh niat dalam hati:
    niat puasa2. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan

Seorang yang berpuasa harus menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam (maghrib):

  • Makan dan minum dengan sengaja
  • Hubungan suami istri
  • Muntah dengan sengaja
  • Haid dan nifas
  • Murtad (keluar dari Islam)

Jika dilanggar, maka puasanya batal dan harus diganti atau bahkan membayar kafarat sesuai jenis pelanggaran.

Apa Saja Syarat Sah Puasa?

Berikut adalah syarat-syarat yang menjadikan puasa seseorang sah secara hukum Islam:

  1. Islam

Hanya Muslim yang diwajibkan dan sah melakukan puasa. Orang non-Muslim tidak terkena kewajiban ini.

  1. Berakal dan Baligh

Anak kecil belum dibebani kewajiban puasa, begitu juga orang yang kehilangan akal (gila). Tapi anak-anak boleh diajari puasa sebagai latihan.

  1. Suci dari Haid dan Nifas

Perempuan yang sedang haid atau nifas tidak sah berpuasa dan wajib mengganti (qadha) di hari lain.

  1. Mengetahui Waktu Berpuasa

Orang yang tidak tahu bahwa Ramadan telah masuk atau tidak tahu waktu imsak belum sah puasanya sampai waktu dikonfirmasi.

  1. Tidak dalam Keadaan Safar Jika Tidak Puasa

Orang yang sedang dalam perjalanan (safar) boleh tidak berpuasa, tapi harus mengganti (qadha) di hari lain. Namun, jika ia tetap berpuasa dalam kondisi mampu, puasanya tetap sah.

Rangkuman Praktis: Ceklis Sebelum Puasa

✅ Niat di malam hari
✅ Tahu waktu imsak dan berbuka
✅ Tidak makan, minum, atau membatalkan puasa dari subuh hingga maghrib
✅ Tidak sedang haid/nifas (untuk wanita)
✅ Berstatus Muslim dan berakal

Dengan memahami ini, kita bisa menjalani puasa dengan tenang, sah, dan berpahala.

📢 Bantu Sesama yang Tidak Bisa Menjalani Puasa dengan Tenang
Sementara kita bisa berpuasa dengan khusyuk, masih banyak saudara kita yang kesulitan makan sahur dan berbuka karena kondisi ekonomi. Yuk bantu mereka!

🤲 Dukung program sedekah sahur, buka puasa, dan bantuan Ramadan bersama Yayasan Cendikia Indonesia Taqwa.

👉 Klik di sini untuk berdonasi sekarang

Leave a Comment