Yayasan Cendikia Indonesia Taqwa: Setetes Air yang Mengalirkan Keberkahan di Desa Jejalenjaya

bantu toren masjid
Perwakilan Yayasan Cendikia Indonesia Taqwa menyerahkan bantuan cat untuk renovasi Masjid Jami' At-Taqwa di Desa Jejalenjaya.
Di sebuah sudut Desa Jejalenjaya yang sunyi, Masjid Jami’ At-Taqwa berdiri kokoh sebagai saksi bisu perjalanan spiritual warganya. Namun, di balik keindahannya, tersimpan perjuangan panjang masyarakat yang kerap bergulat dengan masalah air bersih. Dalam ibadah sehari-hari, ketiadaan toren air menjadi penghalang besar yang menyulitkan jamaah untuk berwudhu, apalagi di saat-saat puncak seperti shalat Jumat dan bulan Ramadhan. Keadaan ini menjadi perhatian Yayasan Cendikia Indonesia Taqwa, lembaga yang selalu hadir dengan visi mulia untuk menjawab kebutuhan umat. Bukan hanya sekadar memberi, tapi mereka juga membawa semangat gotong royong dan kebersamaan. Dengan penuh tekad, yayasan ini memulai misi besar: membangun toren air untuk Masjid Jami’ At-Taqwa.
bantu toren masjid
Tampak luar Masjid Jami At-Taqwa, Desa Jejalen Jaya, Tambun Utara, Bekasi, dengan area depan yang sedang diperbaiki.
Perjuangan Dimulai
Pagi itu, di bawah terik matahari, tim Yayasan Cendikia Indonesia Taqwa datang membawa harapan. Dengan sumber daya terbatas namun hati yang meluap oleh semangat, mereka menggalang dana dari berbagai penjuru, mengetuk pintu-pintu kebaikan para dermawan. "Warga desa ini membutuhkan lebih dari sekadar bangunan masjid. Mereka membutuhkan air bersih untuk mendekatkan diri kepada Allah," ujar salah satu pengurus yayasan. Proses pembangunan toren bukan tanpa hambatan. Mulai dari keterbatasan anggaran hingga kondisi medan yang menantang. Namun, setiap tantangan justru semakin memperkuat tekad tim yayasan dan masyarakat setempat. Warga Desa Jejalenjaya turut bahu-membahu, mengangkat pipa, menggali tanah, hingga memastikan toren berdiri kokoh.
Area dalam Masjid Jami At-Taqwa sedang dalam tahap renovasi dengan pemasangan tiang besi dan atap baja ringan.
Cahaya Harapan di Desa Jejalenjaya
Akhirnya, setelah berminggu-minggu kerja keras, toren air itu pun selesai dibangun. Suara air mengalir dari pipa pertama kali menjadi momen yang tak terlupakan. Anak-anak bersorak gembira, para ibu tersenyum lega, dan para jamaah masjid tak henti mengucap syukur. Kini, wudhu tak lagi menjadi beban. Para jamaah bisa menjalankan ibadah dengan tenang, dan kegiatan di masjid berjalan lebih lancar. Toren air ini bukan sekadar infrastruktur; ia adalah simbol keberkahan dan persatuan.
Mengukir Sejarah dengan Amal Kebaikan
Yayasan Cendikia Indonesia Taqwa telah membuktikan bahwa kebaikan yang nyata lahir dari kerja keras dan keikhlasan. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, yayasan ini tak hanya membangun toren, tapi juga membangun harapan dan keimanan yang lebih kokoh. Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menebar kebaikan, di mana pun kita berada. Karena setiap tetes air yang mengalir dari toren ini adalah pahala yang tak akan pernah kering. “Barang siapa memberi minum kepada orang lain, maka Allah akan memberi minum kepadanya dari telaga-Nya di akhirat kelak.” – Hadis Rasulullah ﷺ